Malam itu di bola ridie, sebuah ritual bagi seorang bissu baru hendak dimulai, suara gendang

Kutipan cerpen untuk soal nomor 1 s.d. 3.

Malam itu di bola ridie, sebuah ritual bagi seorang bissu baru hendak dimulai, suara gendang dan seruling diikuti nyanyian sejumlah bissu kepada dewa terus dilantunkan. Sahar memejamkan mata sembari merapalkan doa, tak terasa dirinya menitikkan air mata. Puang matoa memandangi sepasang potto ulaweng yang diletakkan di atas bosara. Potto ulaweng itu bergerak dengan sendirinya. Menghasilkan suara-suara kecil di tepi bosara.

"Sudah, sebentar lagi para dewa akan tiba," pesan puang matoa beberapa saat setelah pusaka itu kembali terdiam. Para bissu yang duduk bersila membentuk lingkaran terus melanjutkan lantunannya. Aroma dupa tersebar ke seluruh ruangan. Setelah ritual ini berakhir, akan ada ritual lain yang ingin dilaksanakan. Sudah tiba waktunya, puang matoa akan digantikan oleh bissu yang dianggap mampu melanjutkan hubungan bissu dengan dewa. Dan semakin dekat pergantian itu, air mata Sahar mengalir tak terbendung. Ada yang terkenang di ingatan Sahar. Malam itu purnama tampak sempurna, sebuah ramalan hendak menjadi kenyataan. Ramalan tentang dirinya, jauh sebelum dia dinisbahkan menjadi seorang bissu.


1. Tema cerita pendek dapat digunakan sebagai media inspirasi dalam menulis naskah drama. Apakah tema dalam kutipan cerpen tersebut?

Jawab:

Adat istiadat 


2. Cerita pendek memuat pesan yang dapat digunakan dalam menggubah menjadi naskah drama. Apakah pesan dalam kutipan cerpen tersebut?

Jawab:

Berpasrah kepada takdir. 


3. Naskah drama dapat dituliskan dari sebuah cerita pendek. Tulislah naskah drama berdasarkan kutipan cerpen tersebut!

Jawab:

Narator: Malam itu, di Tana Toraja, sebuah ritual suci Bola Ridi hendak dilaksanakan untuk menandai transisi kepemimpinan bissu dari Puang Matoa ke Sahar, seorang bissu baru.

(Suara gendang dan seruling terdengar, diikuti nyanyian para bissu yang merdu.)

Sahar (memejamkan mata, merapal doa): Ya, Dewa-dewa, bimbinglah aku dalam perjalanan suci ini. Berikanlah aku kekuatan dan kebijaksanaan untuk meneruskan tugas mulia ini.

(Sahar menitikkan air mata)

Puang Matoa (menatap potto ulaweng yang bergerak): Tanda-tanda kehadiran para dewa sudah semakin dekat.Persiapkan diri kalian, para bissu.

Para Bissu: (menganggukkan kepala, melanjutkan nyanyian mereka)**

(Aroma dupa memenuhi ruangan, menciptakan suasana khidmat)

Narator: Ritual Bola Ridi bukan hanya pergantian kepemimpinan, tetapi juga momen transisi spiritual bagi Sahar. Ia harus siap untuk menerima tanggung jawab besar sebagai penghubung antara dunia manusia dan alam dewa.

(Sahar teringat ramalan yang pernah didengarnya tentang dirinya)

Sahar (dalam hati): Ramalan itu benar. Inilah takdirku. Aku harus kuat dan teguh dalam keyakinanku.


4. Naskah drama memiliki setting yang memperlihatkan suatu lokasi. Bagaimana bentuk setting yang tepat berdasarkan kutipan cerpen tersebut!

Jawab:

Setting yang sesuai yaitu di sebuah ruangan luas dilengkapi berbagai peralatan upacara adat.


5. Naskah drama memiliki suasana yang dapat dirasakan pembaca naskah atau penonton pementasan drama. Bagaimana suasana yang tercipta dalam kutipan cerpen tersebut?

Jawab:

Suasana yang tercipta sakral dan mendebarkan. 

 ++++++++++++++++++++++++++

Semoga Bermanfaat dan Berkah

Jangan Lupa Belajar Terus

Ingat Cita-Cita, Orang Tua, dan Keluarga

Posting Komentar untuk "Malam itu di bola ridie, sebuah ritual bagi seorang bissu baru hendak dimulai, suara gendang"